Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Polres Boyolali Siap Mendukung Tanggap Bencana Hadapi Erupsi Merapi Jelang Pilkada 2024

 

Boyolali – Kepolisian Resor Boyolali menunjukkan komitmennya dalam mendukung kesiapsiagaan bencana dengan turut serta dalam kegiatan Apel Siaga dan Simulasi Evakuasi Bencana Alam Erupsi Merapi. Kegiatan ini diselenggarakan oleh BPBD Kabupaten Boyolali bekerja sama dengan PMI Boyolali di Penampungan Pengungsi Sementara (TPPS) Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali pada Rabu (14/8/2024) pagi.

Kapolres Boyolali diwakili oleh Kasubag Binops Polres Boyolali AKP Sarwoko, bersama Kapolsek Selo IPTU Kiryanta dan anggota Polsek Selo, memberikan dukungan penuh berupa kendaraan, bantuan kesehatan, dan personel. Kehadiran mereka menegaskan komitmen kepolisian dalam memastikan bahwa seluruh prosedur antisipatif dijalankan dengan baik untuk melindungi masyarakat.

Simulasi ini melibatkan masyarakat secara langsung, melatih mereka menghadapi potensi erupsi Gunung Merapi. Kegiatan ini didukung oleh berbagai stakeholder, termasuk Tim Siaga Desa (TSD) Tlogolele, yang memainkan peran penting dalam pelaksanaan simulasi. Lebih dari 150 warga Desa Tlogolele berpartisipasi aktif, menunjukkan semangat mereka dalam melindungi komunitas di tengah ancaman bencana.

Acara dimulai dengan registrasi peserta dan dilanjutkan dengan apel yang dipimpin oleh Kalak BPBD Kabupaten Boyolali, Suratno. Dalam amanatnya, Suratno menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap tanda-tanda alam yang mengindikasikan potensi erupsi Gunung Merapi.

“Kita harus mengetahui barang-barang penting yang harus dibawa saat evakuasi. Ini krusial untuk kepemilikan dan keamanan pribadi kita dalam situasi bencana. Selain itu, jika terjadi bencana, pemungutan suara Pilkada akan dialihkan ke TPS darurat yang telah disiapkan di TPPS ini. Pastikan kita mengetahui prosedurnya agar tidak ada yang terlewatkan,” ujar Suratno.

Setelah apel, simulasi evakuasi dilakukan, dengan masyarakat dari Dusun Stabelan dan Dusun Takeran menuju TPPS. Simulasi ini dirancang untuk memastikan kesiapan masyarakat menghadapi situasi darurat. Selain itu, KPU Kabupaten Boyolali bersama PPK Kecamatan Selo dan PPS Desa Tlogolele juga melaksanakan simulasi pemungutan suara Pilkada 2024 dalam kondisi darurat bencana, menegaskan bahwa proses demokrasi tetap dapat berlangsung meski dalam keadaan darurat.

Kegiatan ditutup dengan simulasi Trauma Healing yang berkolaborasi antara Kepolisian Resor Boyolali dan tim PMI Kabupaten. Simulasi ini bertujuan membantu masyarakat mengatasi trauma psikologis akibat bencana. Acara diakhiri dengan evaluasi untuk memastikan bahwa semua prosedur telah dijalankan dengan baik.

AKP Sarwoko dalam kesempatan tersebut mengimbau, masyarakat untuk selalu siap menghadapi potensi bencana. "Kepolisian siap mendukung seluruh kegiatan kesiapsiagaan bencana. Melalui simulasi ini, kami berharap masyarakat lebih siap dan tenang dalam menghadapi situasi darurat. Kami juga menghimbau kepada semua warga untuk tetap mengikuti prosedur evakuasi dan mengikuti arahan dari petugas," ujar AKP Sarwoko.

Selama kegiatan berlangsung, suasana tetap aman dan kondusif, menunjukkan kesiapan Boyolali dalam menghadapi kemungkinan bencana. Meskipun erupsi Merapi tetap menjadi ancaman, masyarakat Boyolali telah mempersiapkan diri dengan matang. Diharapkan bencana tidak terjadi, namun jika harus datang, masyarakat siap dengan antisipasi yang telah dipersiapkan.