Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kawal Aksi Damai Paguyuban Loper Susu Boyolali, Polres Boyolali Siagakan 100 Personil

Boyolali – Aksi damai yang diinisiasi oleh Paguyuban Loper Susu Boyolali Tanpo Sambat berhasil menarik perhatian publik pada Sabtu (9/11/2024) siang. Aksi ini melibatkan lebih dari 100 petani dan peternak sapi perah yang menyuarakan penolakan terhadap Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 8 tahun 2024 yang mengatur kebijakan impor. Para peserta aksi datang dengan 40 unit mobil pick-up dan satu unit mobil sound system, dipimpin oleh Sriyono selaku penanggung jawab kegiatan.

Kasihumas Polres Boyolali, AKP Arif Mudi Prihanto, menjelaskan bahwa Polres Boyolali menurunkan seratusan personil untuk mengawal dan menjaga keamanan selama aksi berlangsung. "Kami telah menyiapkan sekitar 100 personil guna memastikan bahwa aksi berjalan dengan aman dan tertib. Kami berkomitmen mendukung pelaksanaan aksi damai ini dan menjaga situasi tetap kondusif, sehingga aspirasi masyarakat dapat tersampaikan tanpa hambatan," ujarnya.

Rangkaian kegiatan dimulai pukul 10.30 WIB saat peserta berkumpul di Kantor Dinas Peternakan Kabupaten Boyolali. Ketua Paguyuban, Sriyono, bersama beberapa perwakilan, melakukan pertemuan dengan Kepala Dinas Peternakan, Lusia Dyah Suciati. Dalam diskusi tersebut, Lusia Dyah menyatakan bahwa Menteri Perdagangan RI akan memfasilitasi pertemuan antara peternak dan pemilik industri pengolahan susu (IPS) pada hari Senin mendatang untuk membahas solusi terkait persoalan yang dihadapi.

Usai pertemuan, peserta aksi melakukan konvoi menuju Monumen Susu Tumpah di Kelurahan Pulisen, Boyolali. Di lokasi ini, mereka menyampaikan orasi, membagikan susu gratis kepada masyarakat, dan menggelar aksi simbolis berupa mandi susu. Beberapa spanduk berisi pesan-pesan seperti "Stop Susu Import" dan "Mas Gibran, Selamatkan Susu Lokal" menghiasi area tersebut.

Selama aksi berlangsung, personil kepolisian tak henti-hentinya memberikan imbauan kepada para peserta untuk menjaga situasi tetap kondusif dan menghindari tindakan provokatif. "Kami menghargai semangat para peternak dalam menyampaikan aspirasinya. Namun, sangat penting untuk tetap menjaga situasi aman dan damai," tambah AKP Arif.

Aksi kemudian dilanjutkan ke TPA/IPAL Winong, di mana peserta melakukan kegiatan simbolis membuang susu bersama sebagai bentuk protes. Kegiatan tersebut selesai pada pukul 12.05 WIB, dan para peserta kembali ke rumah masing-masing dengan aman dan tertib.

Seluruh rangkaian aksi damai ini berjalan lancar tanpa insiden berkat pengawalan ketat Polres Boyolali yang memastikan situasi tetap terkendali, serta dukungan penuh dari aparat yang terus mengimbau para peserta untuk mematuhi aturan demi kelancaran aksi.