Jakarta, ZONAWARTA.COM – PT Patra Drilling Contractor (PDC) terus melaju dalam jalur digitalisasi, menjawab tantangan zaman dan kebutuhan industri energi yang semakin kompleks. Sejak 2021, perusahaan penyedia jasa penunjang pengeboran ini telah meluncurkan beragam inisiatif digital sebagai bagian dari strategi peningkatan efisiensi dan layanan.

Teknologi seperti Robotic Process Automation (RPA), sistem biometrik, hingga dashboard digital dalam pengelolaan keuangan dan SDM telah menjadi tulang punggung transformasi ini. Penerapan berbagai teknologi ini tidak hanya mendorong produktivitas internal, tetapi juga memperkuat daya saing perusahaan di tengah kompetisi industri energi yang ketat.

Direktur Utama PDC, Faried Iskandar Dozyn, menegaskan pentingnya digitalisasi dalam menjawab dinamika sektor energi.

“Di PDC kami juga mengintegrasikan teknologi digital ke seluruh proses bisnis agar lebih cepat, akurat, dan efektif.”

Tak berhenti di situ, Faried juga menambahkan:

“Dengan begitu, kami bisa memberikan layanan terbaik kepada para mitra dan mendukung efisiensi dalam industri pengeboran secara keseluruhan.”

Implementasi digital PDC telah menyentuh berbagai aspek operasional. Di sektor rig, misalnya, teknologi biometrik dan perimeter sensing digunakan untuk memastikan kehadiran serta keselamatan kru. Langkah ini secara langsung meningkatkan standar keamanan kerja di lapangan.

Di bidang keuangan, perusahaan berhasil memangkas proses penagihan hingga 30 hari lebih cepat melalui Account Receivable Dashboard Performance, yang pada akhirnya mendongkrak kestabilan arus kas. Selain itu, keberadaan Tax Apps & Dashboard memungkinkan distribusi digital dokumen pajak ke lebih dari 10.000 pekerja.

Sisi pengelolaan sumber daya manusia pun tak luput dari digitalisasi. Melalui sistem Human Capital Information System (HCIS) dan payroll automation, seluruh proses administrasi mulai dari absensi, penilaian kinerja, hingga penggajian kini dijalankan secara otomatis dan minim kesalahan.

“Adapun untuk memastikan kesiapan SDM beradaptasi dengan perubahan teknologi, PDC terus mengadakan pelatihan dan pengembangan agar seluruh tim di PDC siap menghadapi era digital,” jelas Faried.

Keamanan data juga menjadi perhatian utama PDC. Firewall dan multi-factor authentication (MFA) telah diterapkan guna menjaga integritas dan perlindungan data operasional perusahaan.

Melihat ke depan, PDC menyiapkan pembangunan Data Warehouse sebagai pusat penyimpanan dan analisis data digital. Faried menuturkan,

“Dengan data yang lebih terstruktur dan akurat, pengambilan keputusan bisnis dapat dilakukan dengan lebih cepat dan tepat sasaran.”

Selain itu, perusahaan juga mulai menjajaki penerapan No-Code Programming, teknologi yang memungkinkan pembuatan aplikasi internal tanpa keahlian teknis pemrograman tingkat lanjut. Strategi ini diharapkan mempercepat inovasi dan adaptasi digital.

Faried optimistis langkah-langkah ini akan memperkuat posisi PDC di industri energi nasional.

“Dengan teknologi yang tepat dan strategi yang matang, kami yakin bisa memberikan nilai tambah yang lebih besar bagi para mitra dan pemangku kepentingan di sektor energi,” pungkasnya.

Sumber: Kabar BUMN

Rekomendasi untuk Anda