Digitalisasi dan Sinergi Jadi Kunci Sukses ASDP Selama Angkutan Lebaran 2025
Jakarta, ZONAWARTA.COM – Penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2025 menjadi bukti nyata keberhasilan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dalam menjawab tantangan arus mudik dan balik lintas pulau. Dengan layanan yang berlangsung lancar, terkendali, dan minim gangguan operasional, ASDP berhasil mengoperasikan 245 unit kapal, atau meningkat 3,81% dibandingkan tahun lalu. Perusahaan pelat merah ini juga melayani 5,82 juta penumpang dan 1,30 juta kendaraan selama masa Angkutan Lebaran.
Selama arus mudik yang berlangsung pada 21—31 Maret dan arus balik pada 2—11 April 2025, ASDP mengoperasikan layanan di 15 lintasan utama pemantauan nasional. Rinciannya, sebanyak 65 kapal milik ASDP Group dan 180 milik swasta berkontribusi dalam 21.973 trip penyeberangan—naik 4,2% dari tahun lalu.
Peningkatan signifikan terjadi pada jumlah penumpang, yang melonjak 10,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Sebaliknya, volume kendaraan mengalami penurunan tipis 2%. Penurunan ini dianggap sebagai sinyal positif dari distribusi moda transportasi yang lebih merata dan efisien, terutama di pelabuhan-pelabuhan utama.
Lintasan Merak–Bakauheni dan Ketapang–Gilimanuk kembali menjadi titik sibuk pergerakan selama Lebaran. Merak–Bakauheni dan jalur alternatifnya, seperti Ciwandan–Wika Beton dan BBJ Bojonegara–BBJ Muara Pilu, mencatat 225.400 kendaraan saat arus mudik dan 238.566 saat arus balik, termasuk 13.168 unit kendaraan non-mudik. Sementara itu, penumpang dari Jawa ke Sumatera tercatat 885.828 orang saat mudik dan 945.484 saat arus balik, dengan 59.656 orang bukan pemudik. Angka ini menandakan arus balik lebih tinggi daripada arus mudik, mengindikasikan adanya perjalanan tambahan di luar keperluan mudik.
Dari arah sebaliknya, kendaraan yang menyeberang dari Sumatera ke Jawa saat mudik tercatat 81.652 unit, dan meningkat menjadi 112.491 unit saat balik, dengan 30.839 kendaraan bukan untuk tujuan mudik. Jumlah penumpangnya sendiri mencapai 413.808 orang saat arus mudik, dan naik menjadi 529.575 saat balik. Kenaikan ini menjadi indikasi tumbuhnya potensi pariwisata dan mobilitas antarpulau pasca-Lebaran.
Di jalur Bali–Jawa, Pelabuhan Gilimanuk melayani 156.861 kendaraan pada arus mudik dan 154.020 saat balik. Adapun penumpang tercatat sebanyak 494.645 orang saat mudik dan 509.126 pada arus balik. Sementara arus dari Jawa ke Bali melalui Ketapang mencapai 44.246 kendaraan saat mudik dan melonjak ke 71.968 saat balik, mencatat 27.722 kendaraan non-mudik. Penumpang di lintasan ini pun naik dari 221.374 menjadi 300.887 orang.
Keberhasilan ini, menurut Direktur Utama ASDP Heru Widodo, tak lepas dari sinergi berbagai pihak. “ASDP memprioritaskan aspek keselamatan, kenyamanan, dan kelancaran bagi seluruh pengguna jasa. Posko operasi berjalan efektif, dengan sistem monitoring real time, evaluasi harian, serta kesiapsiagaan petugas selama 24 jam. Kami berkomitmen memastikan layanan di lintasan utama Sumatera–Jawa–Bali berjalan optimal dan bebas dari hambatan signifikan,” ujar Heru.
Ia juga mengapresiasi kerja sama seluruh pemangku kepentingan. “ASDP memprioritaskan aspek keselamatan, kenyamanan, dan kelancaran bagi seluruh pengguna jasa,” ungkapnya.
Heru menambahkan, keberhasilan tahun ini juga ditopang oleh kesiapan armada, infrastruktur, dan digitalisasi sistem tiket. “Sistem tiket daring terbukti sangat membantu pengaturan distribusi kendaraan dan mencegah antrean di pelabuhan. Kami terus mengimbau masyarakat agar membeli tiket melalui aplikasi Ferizy dan datang ke pelabuhan sesuai waktu di tiket,” jelasnya.
Dari data Kementerian Perhubungan, total pengguna angkutan umum selama Lebaran 2025 mencapai 27,5 juta penumpang, naik 8,5% dari 2024. Moda penyeberangan sendiri menyumbang 5,82 juta penumpang, tumbuh 10,5% secara tahunan.
Penurunan angka kecelakaan lalu lintas sebesar 34,31% turut menjadi catatan positif. Menhub Dudy Purwagandhi menyampaikan bahwa aspek keselamatan membaik signifikan, berdasarkan data Korlantas POLRI, dari 7.064 kejadian di 2024 menjadi 4.640 pada 2025. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berperan serta, termasuk masyarakat dan operator transportasi.
ASDP pun turut aktif dalam program mudik gratis Kemenhub dan meluncurkan program Semarak (Serunya Mudik Bareng Anak) di empat pelabuhan besar: Merak, Bakauheni, Ketapang, dan Gilimanuk. Melalui penyediaan ruang bermain dan aktivitas interaktif seperti mewarnai dan mendongeng, ASDP berupaya mengurangi kejenuhan anak-anak dan menciptakan suasana mudik yang lebih ramah keluarga.
Dengan selesainya masa Posko Terpadu Angkutan Lebaran 2025, ASDP menyatakan siap melakukan evaluasi menyeluruh. Transformasi digital, peningkatan kapasitas pelabuhan, dan optimalisasi layanan akan tetap menjadi prioritas untuk memperkuat konektivitas nasional ke depan.
Sumber: ASDP