Bandung, ZONAWARTA.COM – Di tengah derasnya arus transformasi digital nasional, masih banyak pelaku usaha kecil dan rintisan digital yang menghadapi kendala dalam mengadopsi teknologi kecerdasan buatan (AI). Minimnya pemahaman teknis, terbatasnya akses terhadap infrastruktur digital, serta rendahnya literasi data menjadi tantangan utama dalam menciptakan inovasi yang berdampak terhadap pertumbuhan bisnis.

Sebagai respons atas kondisi tersebut, Telkom Indonesia melalui program Indigo terus memperkuat peran strategisnya dalam membangun ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan. Program inkubasi dan akselerasi ini mendorong startup digital untuk mengembangkan teknologi yang tak hanya meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional, tetapi juga membuka peluang investasi baru, khususnya bagi startup AI dan UMKM yang tengah bertransformasi secara digital.

Komitmen ini diwujudkan dalam forum daring bertajuk “Founder Meets AI,” yang merupakan bagian dari rangkaian pra-event Build With AI di Bandung. Dalam forum ini, para pelaku startup dan UMKM memperoleh akses langsung ke wawasan praktis seputar penerapan AI dalam bisnis. Nanra Sukedy Hasibuan, Software Solution Architect BigBox.ai, memaparkan bahwa monetisasi data menjadi kunci pertumbuhan yang tak bisa diabaikan. Ia menyebut, “Data adalah aset strategis untuk efisiensi operasional dan pengembangan produk.” BigBox.ai sendiri telah bekerja sama dengan berbagai lembaga pemerintah, BUMN, hingga UMKM dalam menerapkan solusi AI berbasis kebutuhan nyata.

Wawasan lain juga datang dari Hadian Rahmat, Tenaga Ahli BKD Jawa Barat sekaligus penggerak komunitas Google Developer Groups (GDG) Bandung. Dalam paparannya, Hadian memperkenalkan Gemini Canvas, sebuah platform AI yang memungkinkan inovasi tanpa perlu menulis kode yang kompleks. Ia menekankan bagaimana platform ini mampu mempercepat proses pengembangan dari ide ke prototipe digital. Selain itu, ia juga mengingatkan pentingnya literasi dan etika digital dalam penggunaan teknologi AI.

Forum ini sekaligus menjadi ruang kolaborasi antara komunitas teknologi, pelaku industri, dan para startup. Patricia Eugene Gasperz, Senior Manager Indigo, menegaskan peran strategis Indigo dalam menjembatani ketiganya. “Indigo bertujuan menjadi jembatan penghubung antara startup, komunitas teknologi, dan industri,” ujarnya. “Melalui forum seperti ini, kami tidak hanya memfasilitasi akses ke teknologi, tetapi juga membangun konektivitas dan kolaborasi yang mendorong pertumbuhan bisnis berkelanjutan.” Patricia juga menyebut kolaborasi dengan komunitas seperti GDG Bandung turut memperkuat upaya membangun ekosistem digital yang lebih inklusif.

Manfaat dari kegiatan ini dirasakan secara langsung, terutama oleh UMKM dan startup yang kini lebih mudah mengakses teknologi AI. Forum ini membuka cakrawala baru dalam menjawab tantangan digitalisasi di sektor ekonomi kreatif, sekaligus memperluas pemahaman peserta mengenai potensi AI dalam mempercepat pertumbuhan bisnis mereka.

Dengan meningkatnya antusiasme peserta dan besarnya kebutuhan terhadap AI, Telkom Indonesia melalui Indigo berharap forum ini menjadi titik tolak percepatan transformasi digital yang lebih merata. Ke depan, Indigo berkomitmen melanjutkan penyelenggaraan program-program inovatif yang mendukung UMKM dan startup dalam meningkatkan daya saing serta menjangkau pasar yang lebih luas. Kolaborasi lintas sektor pun menjadi kunci agar Indonesia mampu bersaing dan tumbuh di era digital yang terus berkembang.

Rekomendasi untuk Anda