Jakarta, ZONAWARTA.COM – PT Krakatau Steel (Persero) Tbk atau Krakatau Steel Group (IDX: KRAS) menunjukkan komitmen kemanusiaan dengan menyalurkan bantuan bagi masyarakat yang terdampak bencana banjir di sejumlah wilayah Sumatra. Bantuan tersebut difokuskan pada pemenuhan kebutuhan mendesak masyarakat, baik pangan maupun nonpangan, mulai dari makanan siap saji, air minum, perlengkapan kebersihan dan sanitasi, selimut, hingga berbagai kebutuhan darurat lainnya.

Dalam proses penyaluran bantuan, Krakatau Steel menggandeng TNI Angkatan Laut sebagai mitra strategis. Kolaborasi lintas sektoral ini dilakukan untuk memastikan distribusi bantuan dapat berlangsung secara cepat, aman, dan tepat sasaran ke wilayah-wilayah terdampak banjir. Sinergi tersebut sekaligus mencerminkan semangat gotong royong dalam menghadapi situasi darurat yang berskala nasional.

Tidak hanya melalui bantuan perusahaan, kepedulian juga datang dari internal Krakatau Steel Group. Perseroan menginisiasi program kemanusiaan bertajuk “Secangkir Kopi untuk Sumatra” yang melibatkan partisipasi seluruh karyawan. Melalui program ini, para karyawan diajak menyisihkan dana yang biasanya digunakan untuk membeli kopi atau kebutuhan sejenis, kemudian dialihkan menjadi donasi bagi korban banjir di Sumatra. Inisiatif ini menjadi simbol solidaritas insan Krakatau Steel sekaligus menegaskan bahwa kepedulian terhadap bencana tumbuh dari empati kolektif, bukan hanya kebijakan institusi.

Di sisi lain, Krakatau Steel juga mengambil peran strategis dalam upaya percepatan penanganan bencana melalui pemanfaatan produk baja modular. Konsep modular dipilih karena memiliki keunggulan dalam hal kecepatan fabrikasi, kemudahan distribusi, serta efisiensi pembangunan di lokasi terdampak. Pendekatan ini dinilai efektif untuk diterapkan dalam kondisi darurat, sekaligus mendukung proses pemulihan jangka menengah dan panjang.

Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah pembangunan 100 unit jembatan bailey di wilayah terdampak banjir. Dengan sistem pra-fabrikasi dan bongkar pasang, pembangunan jembatan tersebut dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari dua minggu. Pemulihan konektivitas antarwilayah diharapkan mampu mempercepat kembali aktivitas ekonomi, sosial, dan pendidikan masyarakat yang sempat terhenti akibat bencana.

Selain jembatan bailey, Krakatau Steel juga merencanakan pembangunan infrastruktur modular lainnya, seperti klinik darurat yang dilengkapi ruang pemeriksaan, ruang dokter, farmasi, ruang tindakan, hingga ruang inap. Perseroan juga akan menyediakan hunian sementara bagi masyarakat terdampak banjir, sehingga para korban memiliki tempat tinggal yang layak, aman, dan manusiawi selama masa pemulihan pascabencana.

Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, Akbar Djohan, menegaskan bahwa seluruh rangkaian program tersebut merupakan wujud kehadiran Krakatau Steel sebagai BUMN strategis di tengah masyarakat. Menurutnya, peran perusahaan tidak hanya terbatas pada produksi baja, tetapi juga sebagai bagian dari solusi atas persoalan sosial dan kemanusiaan. “Melalui sinergi kemanusiaan, gotong royong karyawan, serta pemanfaatan produk baja modular, kami berupaya membantu mempercepat pemulihan wilayah terdampak banjir di Sumatra agar kehidupan masyarakat dapat kembali normal secepat mungkin,” ujar Akbar Djohan, yang juga menjabat sebagai Chairman Indonesian Iron & Steel Industry Association (IISIA) dan Chairman Asosiasi Logistik & Forwarder Indonesia (ALFI/ILFA).

Krakatau Steel Group berharap masyarakat Sumatra yang terdampak banjir dapat segera melewati masa pemulihan dan bangkit kembali. Perseroan menegaskan komitmennya untuk terus hadir, bersinergi, dan bergotong royong bersama seluruh pemangku kepentingan demi terwujudnya Sumatra yang lebih kuat, tangguh, dan berdaya. Program kemanusiaan ini turut mendapat dukungan dari Danantara dan menjadi bagian dari kontribusi Krakatau Steel Group dalam mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto untuk kemakmuran bangsa.

You may also like