Jakarta, ZONAWARTA.COM – Lion Air menyatakan kesiapan penuh dalam mendukung kelancaran operasional penerbangan ibadah haji tahun 1446 Hijriah/2025 Masehi. Meski secara operasional hanya diperlukan dua pesawat Airbus A330, maskapai ini telah menyiapkan lima pesawat berbadan lebar sebagai bentuk komitmen layanan terbaik, sekaligus untuk memastikan adanya cadangan operasional yang optimal.

Kelima pesawat ini akan diberangkatkan dari dua embarkasi besar di Indonesia, yaitu Bandar Udara Internasional Syamsudin Noor, Banjarbaru, Kalimantan Selatan (BDJ) dan Bandar Udara Internasional Minangkabau, Sumatera Barat (PDG).

Dalam musim haji ini, Lion Air akan mengoperasikan empat pesawat utama dari total 12 armada Airbus A330 miliknya. Pesawat tersebut merupakan kombinasi antara Airbus A330-300CEO dan Airbus A330-900NEO, masing-masing berkapasitas 436 kursi kelas ekonomi.

“Satu pesawat tambahan akan disiagakan (stand by) sebagai cadangan operasional di Bandar Udara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara (KNO) untuk memastikan kelancaran operasional dan mengantisipasi situasi tak terduga.”

Jenis pesawat ini sebelumnya telah digunakan dalam penerbangan haji dan umrah dari wilayah Timur Tengah, Afrika, dan Asia Barat, dengan postur tubuh penumpang yang umumnya lebih tinggi. “Penggunaan armada ini di Indonesia memberikan keuntungan berupa ruang duduk yang lebih lapang bagi jemaah.”

Penempatan armada sudah dirancang dengan sistem yang efisien dan fleksibel sesuai kebutuhan teknis di masing-masing embarkasi. “Kesiapan pesawat cadangan di Kualanamu memberikan lapisan pengamanan tambahan guna menjamin keandalan jadwal penerbangan.”

Lion Air juga memastikan pelayanannya sejalan dengan sistem operasional haji yang ditetapkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, yaitu:

  • Gelombang I: Jamaah diberangkatkan dari Indonesia ke Madinah dan kembali dari Jeddah.

  • Gelombang II: Jamaah berangkat ke Jeddah dan kembali melalui Madinah.

“Lion Air telah menyiapkan layanan sesuai sistem tersebut, dengan jadwal penerbangan yang terkoordinasi dengan seluruh pihak terkait.”

Musim haji 2025, Lion Air dijadwalkan memberangkatkan total 11.762 jamaah, termasuk petugas kloter. Rinciannya adalah:

  • Embarkasi Padang (PDG): 6.293 jamaah

  • Embarkasi Banjarmasin (BDJ): 5.469 jamaah

“Jumlah ini sudah termasuk para petugas kloter (kelompok terbang) yang akan mendampingi dan melayani kebutuhan jamaah selama proses keberangkatan hingga pemulangan.”

Pesawat Airbus A330 yang digunakan adalah generasi modern dengan usia rata-rata 5–7 tahun. Pesawat ini mampu melayani penerbangan jauh tanpa transit (non-stop) dari Indonesia ke Arab Saudi.

Fitur unggulan pesawat ini meliputi:

  • Kursi ergonomis dan jarak antar kursi lega, menyesuaikan postur tubuh masyarakat Asia.

  • Desain kabin luas dan modern dengan pencahayaan adaptif siang-malam untuk membantu penyesuaian tubuh (body clock).

  • Kapasitas besar, mempermudah pengangkutan jamaah dalam jumlah besar secara efisien.

  • Fasilitas pendukung ibadah, termasuk ruang untuk sholat di kursi serta hiburan selama penerbangan melalui perangkat pribadi.

Rekomendasi untuk Anda