Jakarta, ZONAWARTA.COM – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memperluas koordinasi dengan berbagai perusahaan konstruksi besar untuk mempercepat penanganan darurat atas bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di sejumlah wilayah Sumatera. Langkah ini ditempuh setelah intensitas kerusakan infrastruktur, gangguan akses jalan, serta kebutuhan cepat terhadap alat berat meningkat di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh.

Menteri PU, Dody Hanggodo, menyampaikan bahwa respons cepat hanya dapat dicapai melalui kerja terpadu lintas pemangku kepentingan.


“Dalam situasi darurat, kecepatan dan kolaborasi adalah kunci. Kementerian PU telah menggerakkan seluruh sumber daya mulai dari alat berat, personel teknis, termasuk dukungan logistik untuk membantu penanganan bencana di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh,” ujar Menteri Dody.

Kementerian PU langsung berkoordinasi dengan PT PP (Persero) Tbk sebagai salah satu mitra utama untuk memperkuat penanganan di dua kawasan terdampak berat, yaitu Tarutung di Tapanuli Utara dan Barus di Tapanuli Tengah. Mulai 29 November 2025, PP mengerahkan dua unit ekskavator, satu wheel loader, satu truk tangki BBM berkapasitas 5.000 liter, 3.000 karung pasir, 1.000 geobag, serta kendaraan operasional pendukung. Tiga personel teknis juga diturunkan untuk pengendalian operasi di lapangan. Mobilisasi peralatan dijadwalkan berlangsung Sabtu (29/11) atau paling lambat Minggu (30/11), menyesuaikan situasi akses dan kondisi di titik bencana.

Dukungan serupa diberikan PT Waskita Karya Tbk yang mengirimkan alat berat ke Tapanuli Selatan dan Tapanuli Utara. Satu ekskavator dijadwalkan tiba di Tapanuli Selatan pada Sabtu sore, sementara dua unit lain bergerak dari Medan ke wilayah Tapanuli Utara. Tantangan pasokan BBM yang sempat menghambat pergerakan alat berat turut diatasi melalui suplai langsung dari Medan.

Di lokasi lain, satu unit loader Waskita telah menjalankan operasi pembersihan material di Tiro. Logistik untuk warga terdampak di Tapanuli Utara disalurkan pada Sabtu malam, sementara penyaluran ke Tapanuli Selatan dan Humbang Hasundutan dilakukan pada Minggu pagi setelah sinkronisasi dengan posko daerah.

Penanganan pada titik kritis di Sipirok dan Batang Toru, Sumatera Utara, dilakukan dengan melibatkan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Total alat yang dimobilisasi mencakup dua ekskavator, satu loader, dan satu dozer. Untuk area Siais, Adhi Karya menambah satu ekskavator dan satu loader guna mempercepat pembukaan akses.

PT Nindya Karya juga dikerahkan memperkuat operasi di Sumatera Utara dengan dua ekskavator dan sebuah dump truck BBM menuju Siporo (Sibolga). Satu dump truck tambahan tengah dipersiapkan. Nindya Karya sudah mengirim satu mobil box berisi paket logistik ke Posko Sumut di Jalan Setia Budi, Medan.

Penanganan di Sumatera Barat dan Aceh juga berlangsung intensif. Di Sumatera Barat, Nindya Karya mempersiapkan keberangkatan tiga ekskavator long arm, dua ekskavator reguler, dan tiga wheel loader menuju Kota Padang. Pada ruas Padang-Bukittinggi, PT Hutama Karya mengoperasikan alat berat yang telah masuk ke Lembah Anai sejak 28 November 2025 untuk membersihkan material longsor yang menutup akses vital tersebut.

Di Kota Padang, Hutama Karya mendistribusikan alat ke sejumlah titik, di antaranya kawasan Luminpark, Pasar Baru Universitas Andalas, dan Kuranji. Hingga Sabtu (29/11), total lima ekskavator telah dikerahkan di Sumatera Barat. Selain alat berat, bantuan logistik untuk warga terdampak disalurkan melalui jalur langsung maupun melalui BPBD setempat.

Di Aceh, fokus penanganan diarahkan pada pembukaan jalur penting seperti ruas Blangkejeren-Kutacane, Bireuen-Takengon, serta wilayah Pidie dan Pidie Jaya. Ekskavator dan loader telah bekerja membersihkan longsoran, sementara unit tambahan dipersiapkan untuk memperkuat operasi pada daerah yang aksesnya paling terputus.

Untuk mempercepat pemulihan akses di jalur Tarutung-Sibolga, Hutama Karya mengoperasikan ekskavator berkapasitas besar tipe PC-330 serta truk tangki BBM. Selain itu, sebanyak 200 batang material sheet pile tengah digeser dari Cilegon untuk kebutuhan rekonstruksi teknis.

Sebagai elemen pendukung operasi, posko darurat dibangun di titik terdampak untuk koordinasi lapangan. Di sekitar jaringan logistik, Hutama Karya juga mengoperasikan posko pengungsian di Rest Area KM 41+000 Jalan Tol Binjai–Langsa dengan menyediakan layanan evakuasi, obat-obatan, dan dukungan pangan.

Kementerian PU menyatakan bahwa konsolidasi masif dengan seluruh mitra konstruksi diperlukan untuk memastikan pemulihan akses berjalan cepat, aman, dan menjangkau seluruh kawasan terdampak. Seluruh langkah ini menjadi bagian dari program “Setahun Bekerja, Bergerak – Berdampak” dalam rangka pelaksanaan ASTA CITA Presiden Prabowo Subianto.

Rekomendasi untuk Anda