Jakarta, ZONAWARTA.COM – PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus mengembangkan inovasi untuk menjadikan perjalanan dengan kereta sebagai pengalaman yang bermakna dan modern. Salah satu inisiatif terbarunya adalah program Traveling by Train: Jelajah Bumi Papandayan, yang akan berlangsung pada 28–30 April 2025, menyuguhkan cara baru menikmati keindahan Garut dengan menaiki Kereta Panoramic—kereta dengan jendela kaca lebar pertama di Indonesia.
Melalui kegiatan ini, KAI mengajak para figur publik, kreator konten, dan masyarakat umum menjelajahi destinasi-destinasi unggulan di Garut.
“Tren perjalanan saat ini telah bergeser menjadi perjalanan yang bersifat pengalaman dan sarat cerita. Dengan menghadirkan Kereta Panoramic dalam kegiatan ini, KAI ingin menciptakan pengalaman perjalanan yang nyaman, mengesankan, serta layak untuk dibagikan dan dikenang,” ujar Executive Vice President Passenger Transport Marketing & Sales KAI, Krisna Arianto.
Sinergi Kreator dan Teknologi: TikTok Dukung Perjalanan Inspiratif
Dalam mendukung narasi besar pariwisata Indonesia, TikTok turut ambil bagian dengan mengajak 10 konten kreator lintas bidang seperti gaya hidup, kuliner, dan komedi untuk berpartisipasi dalam perjalanan ini. Salah satunya adalah Mursid (@mursid241), peraih TikTok Awards 2024 kategori Food. Ia membagikan momen-momen autentik selama eksplorasi.
“Naik Kereta Panoramic sambil menikmati matahari di kaki Gunung Guntur adalah pengalaman tak terlupakan—sebuah kombinasi antara kenyamanan dan keindahan alam yang luar biasa,” ujar Mursid, menggambarkan atmosfer unik perjalanan.
Kehadiran TikTok tidak hanya memperluas jangkauan promosi pariwisata domestik, tetapi juga membuka peluang baru bagi para kreator untuk terlibat dalam promosi budaya dan ekonomi lokal.
Destinasi Budaya dan Alam yang Kaya
Perjalanan ini menyuguhkan pengalaman komprehensif yang melibatkan ragam kegiatan. Mulai dari menyaksikan pembuatan dodol di pabriknya langsung, melihat proses kerajinan kulit di Sukaregang, hingga menyambut matahari terbit di kaki Gunung Guntur. Tur ini juga membawa peserta ke Galeri Poppy Dharsono, mengikuti City Tour Heritage of Garut, serta menikmati kuliner khas Sunda yang menggambarkan warisan budaya daerah.
Turut serta dalam acara ini adalah pasangan publik figur Tantri Kotak dan Hatna Danarda, menambah semarak perjalanan sekaligus memberikan warna pada kegiatan interaktif selama dalam kereta.
Sensasi Perjalanan Modern di Kereta Panoramic
Sepanjang perjalanan, peserta akan menikmati berbagai hiburan kreatif dan musik langsung, termasuk dari musisi indie folk populer Adhitia Sofyan, yang telah bergabung dengan platform SoundOn milik TikTok. Hiburan lainnya mencakup kompetisi video perjalanan, pembawa acara santai, dan penampilan spesial Tantri “Kotak”.
Uniknya lagi, tersedia Fashion Mini Studio yang memungkinkan peserta mengenakan busana bertema budaya Sunda, dari kebaya modern hingga pangsi pria, untuk mengabadikan momen dalam balutan budaya lokal.
Kereta Panoramic sendiri adalah hasil modifikasi kelas eksekutif yang dikelola oleh KAI Wisata. Dilengkapi jendela kaca lebar, atap kaca otomatis, serta fasilitas seperti internet gratis, sajian kuliner berkualitas, dan layanan personal, kereta ini hanya memiliki 38 tempat duduk, menjadikannya eksklusif dan nyaman.
Saat ini, Kereta Panoramic hadir dalam layanan:
-
KA Argo Wilis (Bandung – Gambir – Bandung)
-
KA Papandayan (Gambir – Garut – Gambir)
-
KA Pangandaran (Gambir – Banjar – Gambir)
-
KA Turangga (Bandung – Gambir – Bandung)
-
KA Parahyangan (Bandung – Gambir – Bandung)
Jalur Gambir–Garut melalui KA Papandayan dikenal akan panorama indahnya, menjadikannya rute ideal untuk perjalanan inspiratif, terutama bagi generasi muda seperti Gen Z dan milenial. Melalui program ini, KAI ingin menunjukkan bahwa kereta bukan hanya alat transportasi, tapi juga bagian dari gaya hidup modern yang berkelas.
“Kegiatan ini menjadi sarana untuk memperkuat citra KAI sebagai penyedia layanan transportasi modern yang relevan dengan gaya hidup generasi muda, sekaligus mendukung pengembangan ekonomi dan pariwisata lokal,” pungkas Krisna.