Yogyakarta, ZONAWARTA.COM – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan kembali pentingnya integritas sebagai unsur mendasar dalam menjaga stabilitas perekonomian nasional, khususnya di tengah dinamika industri jasa keuangan yang berkembang cepat. Penegasan ini disampaikan oleh Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, saat menghadiri Peringatan Hari Anti-Korupsi Sedunia (Hakordia) 2025 yang digelar di Kantor OJK Daerah Istimewa Yogyakarta pada Senin.

Dalam sambutannya, Mahendra menyatakan bahwa peringatan Hakordia bukan sekadar momentum seremonial, melainkan ajang refleksi bersama bahwa pembangunan bangsa bergantung pada komitmen menjaga nilai-nilai integritas. Ia menekankan bahwa tema tahun ini, “Simfoni Integritas, Kolaborasi Inovasi dan Ekspresi Cegah Korupsi,” mencerminkan kebutuhan kolaborasi lintas sektor, penguatan inovasi, serta ekspresi publik dalam memperluas budaya anti-korupsi di seluruh lapisan masyarakat. Menurutnya, sektor jasa keuangan harus mampu menjadi teladan dalam penerapan tata kelola yang unggul, selaras dengan nilai yang ditekankan dalam visi Asta Cita, yakni akuntabilitas, transparansi, profesionalisme, dan integritas sebagai fondasi utama.

Mahendra kemudian menguraikan langkah-langkah strategis yang ditempuh OJK dalam memperkuat integritas. Ia menjelaskan bahwa pengawasan sektor jasa keuangan diarahkan semakin kuat pada pendekatan berbasis risiko dan data. Pemanfaatan teknologi seperti sup-tech dan reg-tech terus diperluas untuk mendukung deteksi dini terhadap fraud dan pelanggaran tata kelola. Sistem peringatan dini dan integrasi data lintas sektor menjadi bagian dari upaya membangun pengawasan yang lebih presisi dan responsif terhadap dinamika industri.

Selain penguatan pengawasan, OJK juga memperkokoh tata kelola dan perilaku pasar. Mahendra menekankan bahwa perilaku usaha yang sehat merupakan pilar kepercayaan masyarakat terhadap sektor jasa keuangan. Implementasi berbagai kebijakan, termasuk POJK 12/2024, ditujukan untuk mengurangi risiko penyimpangan dan memberikan perlindungan tidak hanya bagi konsumen, tetapi juga bagi industri agar tumbuh secara sehat dan berkelanjutan. Di sisi internal, transformasi One OJK diarahkan untuk membangun budaya integritas melalui pembenahan proses kerja, peningkatan kualitas pelayanan publik, penguatan zona integritas, serta optimalisasi mekanisme whistleblowing. Ia juga menekankan pentingnya peningkatan kompetensi sumber daya manusia sebagai faktor penentu keberhasilan penguatan integritas jangka panjang.

Peringatan Hakordia 2025 ini diikuti lebih dari empat ribu peserta secara hybrid, yang terdiri dari pelaku industri jasa keuangan, akademisi, pemerintah daerah, internal OJK, serta mitra strategis lainnya. Keterlibatan berbagai pemangku kepentingan ini menjadi contoh nyata komitmen kolaboratif dalam membangun ekosistem anti-korupsi di Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Audit OJK, Sophia Wattimena, juga menegaskan bahwa penguatan integritas bukan hanya menjadi agenda internal OJK, tetapi merupakan bagian dari ekosistem besar yang memerlukan kolaborasi menyeluruh. Ia menuturkan bahwa program pencegahan korupsi hanya dapat berjalan efektif bila didukung oleh tata kelola yang kuat di seluruh lini. Menurutnya, koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk instansi pemerintah, pelaku industri, dan lembaga pengawasan, menjadi elemen penting dalam membangun praktik good governance yang konsisten. Sophia menambahkan bahwa OJK terus meningkatkan standar etika organisasi melalui berbagai inisiatif, termasuk penerapan SNI ISO 37001-2016 tentang sistem manajemen anti penyuapan serta penyempurnaan kebijakan terkait tata kelola yang dituangkan dalam berbagai peraturan OJK.

Sebagai bagian dari acara, OJK menyelenggarakan Integrity Fest 2025 sebagai bentuk apresiasi kepada satuan kerja, pimpinan kantor, dan pegawai yang dinilai menunjukkan komitmen kuat dalam penerapan nilai integritas. Penghargaan diberikan kepada berbagai pihak yang aktif dalam pelaporan LHKPN, penandatanganan Pakta Integritas, hingga deklarasi gratifikasi dan benturan kepentingan. Selain itu, OJK juga mengumumkan pegawai yang berhasil lulus sertifikasi kompetensi sebagai Ahli Pembangun Integritas (API) dan Penyuluh Anti-Korupsi (PAKSI) Tahun 2025 melalui kerja sama dengan KPK. Sebanyak 39 pegawai dinyatakan lulus sebagai API dan 51 pegawai menerima sertifikasi PAKSI.

Peringatan Hakordia 2025 juga dirangkaikan dengan kegiatan publik lain, seperti penyelenggaraan Integrity Expo di Benteng Vredeburg yang berlangsung pada 6 hingga 9 Desember 2025. Selain itu, HAKORDIA Run 2025 turut digelar di lokasi yang sama pada 7 Desember, menunjukkan pendekatan kampanye anti-korupsi yang dikemas lebih inklusif dan partisipatif bagi masyarakat luas. Seluruh rangkaian kegiatan ini mencerminkan ajakan OJK dan KPK kepada seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat budaya integritas sebagai pilar utama bagi stabilitas sektor jasa keuangan dan pembangunan nasional yang berkelanjutan.

You may also like